Selasa, 01 Mei 2012

SMS MESRA (GOMBAL WARNING) IKHWAN AKHWAT


Kegombalan di Kalangan Pemuda dan Pemudi Islam



Nih dia yang ditunggu-tunggu. Hehehe…



Hal yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir pada jebakan interaksi ikhwan-akhwat. Karena memiliki amanah yang sama, sesama pengurus harian lembaga, atau berada dalam satu bidang, bisa juga dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens.




Intensitas hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal ini bisa jadi fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan jenis itu fitrah manusia, katanya. =====Tapi meski fitrah, tetap aja ada resikonya, terutama pada keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu telah mewujud pada realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak ayal akan terjadi juga gombalisasi di sini.



Sering seseorang ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya yang sedang membuncah karena cinta. Bagi aktivis dakwah, hal seperti ini mustinya disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si “dia” memergoki adanya perasaan itu. Gengsi dong!! Namun suatu saat pertahanan itu bisa jebol manakala perasaan itu makin menjadi-jadi sedang keimanan dalam kondisi menurun. Maka lahirlah sebentuk perhatian pada si “dia”, baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu (baik tanya beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar menanyakan kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail ato BBM yang lagi tren … bisa juga dalam rapat koordinasi.



Dari pengamatan, yang paling banyak terjadi adalah adanya gombalisme via SMS, kita sebut saja sebagai SMS gombal. Kita simak contoh SMS-SMS ini….



Aslm. Apa kbr? Ukhti, ana sungguh kagum dgn semangat anti. Amanah anti di mana-mana namun semuanya bisa tetap tawazun. Anti benar-benar mujahidah tangguh. Tetep semangat ya Ukhti!”


“Salut sama Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras seperti itu datang rapat dgn jalan kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak rela klo Anti sampai jatuh sakit…”



Akhwat: “Aww. Apa kabar? Akhi, sedang ngapain nih? Sudah makan belum? Jangan sampai lupa makan ya..”

Ikhwan: “Www. Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti SMS ^_^. Ane sedang memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun mempesona. Hmm… ane belum makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat sama Anti…”(Halah… gombal semua tuh!!!)



Ada yang lebih parah nih … kayak gini:

“Aww. Wah .. Anti makin terlihat anggun dengan jilbab biru tadi…”



“Assalaamu ‘alaikum. Apa kbr? Lama nggak kontak ya. Ane kangen ma suara Anti…”



“Jika di hatinya Ali terukir nama Fathimah, maka dihatiku terukir nama anti…”



“ Ukhti, apakah engkau tulang rusukku yang bengkok?”

“Alangkah beruntungnya ikhwan yang akan mendapatkan anti kelak…Astagfirullah…” (lho?)



“Ukhti, pacaran adalah haram.’Dan Janganlah kamu mendekati Zina’. Maka itu, maukah anti ta’aruf dengan ana secara islami?”



“Ukhti, nanti kajian di sana datang ya? Ana juga datang…(ketemuan yuk!!)”



“Masya Allah, ilmu anti sangat luas, maukah membantu ana untuk selalu memberikan nasihat ke ana?”

“ Maukah ukhti jadi admin group ana? Biar anti bisa menemani ana menghandle group ini.”

“Ukhti, kalau ada apa2 ttg masalah agama yang ant tidak tahu, tanyakan ke ana ya? Insya Allah ana akan bantu.”

Ukhti, halalkan ana…jangan sampai ana putus asa jika ukhti menolak ana…”

“Anti sudah ana anggap sebagai adik ana sendiri, jadi jangan ragu2 jika membutuhkan sesuatu ke ana…”

“Ana tercipta hanya untuk menjadi suami anti…” (maksa banget..-=.=”)



“Ana bersedia menjadi lilin, Membakar diri ana untuk menerangi diri anti…” (ngga masuk akal)



“Ukhti, bolehkan ana pinjam Flashdisknya? untuk mentransfer hati ana ke hati ukhti…” (adanya disket akh.. --“)



“ … Ane janji akan menikahi Anti setelah lulus nanti …” (uda semester 12 belum lulus juga..? sibuk nge-gombal nih)

.

Oh .. NOOOOOOOOOOOO!! Aneh-aneh aja isi SMS-nya. Mungkin lebih banyak lagi SMS-SMS aneh lainnya yang belum terdeteksi. Hmm.. bagaimana reaksi si penerima? Ya bervariasi, ada yang cuek saja, ada yang merasa risih, ada yang membalas biasa, ada yang bertanya-tanya bin penasaran, ada juga yang suka dan berbunga-bunga, ada yang kemudian menaruh harapan. Kita simak penggalan berikut…



Pada dini hari sekitar pukul dua pagi, suara berisik nada SMS membangunkan seorang akhwat dari perjalanan tidurnya. SMS dari siapa nih malam-malam gini, pikirnya. Serta merta dia buka SMS-nya, hah… dari seorang ikhwan, bunyinya:”Wahai Ukhty, segera terjagalah dari mimpi indahmu, bangunlah dari peraduanmu, basuhlah wajah dan anggota tubuhmu agar bersinar di hari kemudian, bersujud dan bersimpuhlah kepada Allah, agungkanlah Asma-Nya. Niscaya Allah akan meridhoi langkah kita dan mengabulkan cita dan harapan kita.”



Sang akhwat tertegun, ngapain malam-malam begini si ikhwan itu ngirim SMS, kurang kerjaan aja. Dasar, sok perhatian! Namun tanpa sadar jari-jari lentik akhwat itu mengetik balasan:

“Jazakallah khairan, Akh. Jangan kapok tuk sering ngingetin ane ya…” Nah lo!!



Coba dirasa-rasakan, apa SMS-SMS semacam itu tidak beresiko? Bagus sih sepertinya, membangunkan untuk sholat tahajud … tapi efek sampingnya bisa menimbulkan penyakit-penyakit hati. Bikin merajalelanya VMJ (Virus Merah Jambu). Waa.. kalau virus yang satu ini menyebar, bisa repot. Sulit nyari vaksin atau anti virusnya. Virus yang lebih mematikan dari Antrax dan lain-lain..



Makanya… ingat, penyebab awal perlu dicegah, yakni adanya gombalisasi. Kalau si gombal dah nyebar, maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. Baik ‘lecet-lecet’ ringan maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya berdampak pada hati, tapi juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak enak makan, gak nyaman tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau tidur … ingat dia, mau ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa kurus tuh? Trus …siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum wanita/akhawat. Mestinya paham dong gimana fitrah perasaan mereka. Mereka seneng dan suka bila diberi perhatian … bisa berbunga-bunga hatinya. Dan tipe cinta mereka (kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali yang dibawa sampai mati, kayak Nurul ato  Maria dalam novel AAC itu loh… Trus mereka juga mudah berharap. Nah tuh … coba pikir kalau sampai mereka jatuh cinta, kemudian sampai berharap. Jika kemudian cinta dan harap itu tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit banget nanti? Apa tega, mendholimi mereka seperti itu?



So, khususnya bagi para ikhwan, jaga diri, jaga hati, jaga gengsi. Jangan asal kirim SMS, lebih-lebih SMS gombal bin murahan bin pasaran. Juga .. jangan asal balas SMS, apalagi dengan SMS gombal. Ini nih contoh balasan yang nge-gombal….



Akhwat : “Ane pengin rihlah, ke syurga …”

Ikhwan : “Ukhty, ke mana pun Anti mau pergi, saya akan bersedia menemani, meski taruhannya jiwa ini …” (He..he..he.. peace Ukhti ^_^ )



Nah!! Dasar gombal! Jaga gengsi dong. Ini nih…. Barisan kata berikut mungkin bisa menggambarkan ikhwan yang nggak mau nggombal.


Karena Aku Mencintaimu



Wahai Ukhty…

Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu

Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu

Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu

Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah

Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.

Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….

Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.



So, sekali lagi bagi para ikhwan, jangan jualan gombal, jangan obral janji. Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagi bilang suka atau cinta. Bisa fatal tuh akibatnya! Mau jadi orang dholim?? Tegaskan semenjak sekarang, hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih … puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Sampai dhower deh, terserah! ^_^



Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali. Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap. Stay cool, calm, confident. Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Antum tidak suka terombang-ambing kan? Antum lebih suka pada kepastian kan? Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah  Antum dengan datang ke orang tua Antum. Itu … baru deh, oke. Waspadalah …waspadalah …Berhati-hatilah para akhwat dari rayuan maut ini… Ingat, serigala tak kenal setia!!!



Ket: Rayuan ini bisa berlaku sebaliknya -akhwat ke ikhwan- (ikhwan juga perlu berhati2).



UNTUKMU IKHWAN



Ikhwan.. Oh Ikhwan…



Bismillah…..


Parasmu sungguh rupawan
Sikapmu begitu sopan.
Bikin ukhti pada kagak bisa jaga pandangan.
Tiba-tiba kau bilang cinta padanya wan.
Kau bilang ingin ta’arufan.

Tapi kenapa kau tak bisa menjaga izzah wan.?
Ta’aruf kok sering sms dan telphonan?
Bukan nanyain hal yang darurat malah becanda gak karuan.
Malah bilang sayang sampe mesra kaya udah halal aja Wan.

Ikhwan oh Ikhwan..
Di ingatkan malah mengeluarkan jurus seribu alasan.
Katanya cuma lewat telphone gak nyampe sentuhan.
Obrolannya pun yang sopan-sopan.
Dalam Islam pun tak ada dalil yang menyatakan secara
langsung haramnya pacaran.
“Dan Janganlah kamu mendekati Zina”
itu gak cukup ya Wan.?

Ikhwan Oh Ikhwan…
Bahasa Arabmu pinter ciri anak pesantrenan.
Ilmu mu tak sedkit ya Wan.?
Tapi nafsu kau perturutkan,
ilmu jadi terlupakan.

Ikhwan oh Ikhwan…
Ingatlah Wan..
Wanita adalah fitnah terbesar untukmu.

Ukhti oh ukhti…
Jilbabnya indah bak bidadari.
Senyumnya manis menawan hati.
Bikin ikhwan gak bisa nahan diri.
Buat ngungkapin “ana uhibbuki ya ukhti..”

Tapi kenapa malumu tak bisa kau pertahankan ukhti.?
Ikhwan baru kenal langsung kau ladeni.
Terjerat rayuan ikhwan yang ngajak Ta’arufan.
Di mintai nomor telphone langsung kau berikan.
Di sms senengnya bukan kepalang.
Di telphone malah keenakan.

Ukhti.. oh Ukhti…
Sadarkah.? Dia belum menjadi kekasih halalmu.
Keberadaanya belum mendapat ridha dari Rabb-Mu.
Dia rajin menelponmu.
Apakah kau tak malu.?
Bukan padaku, tapi Pada Allah yang Maha Melihat.

Ukhti Oh Ukhti…
Pandai-pandailah menjaga izzah.
Hati ini adalah milik Allah.
Dan menjaga hati ini adalah amanah.

Duhai Ikhwan sejati..
Jika kau mencintaiku,
tak perlu mendekatiku,
tak perlu merayuku,
tak perlu mengucapkan kata-kata mesramu.
Simpan saja semua itu untuk
kekasih halalmu nanti.
Cukuplah kau mencintai-Nya
dengan sepenuh hati.
Karena dengan cinta-Nya pula aku akan mencintaimu karena-Nya.

Duhai akhwat sejati..
Tak usah terbuai dengan rasa cinta.
Tak perlu tergoda bila ada yang mendekat.
Tak perlu terlena dengan rayuannya.
Tak perlu terhanyut oleh kata-kata mesranya.
Jagalah hatimu untuk kekasih halalmu..
Cukuplah kita mencintai Allah dengan segenap hati.
Karena dengan Cinta-Nya pula kita akan di cintai oleh
Pangeran yang mencintai kita karena-Nya.




SO SEMUANYA …. WASPADAI  ARUS GOMBALISASI!!!

Artikel di atas sebenarnya juga sebagai cerminan bahwa budaya malu yang kebanyakan dulu merupakan sifat dari kebanyakan remaja pada waktu dulu, kini sudah luntur dan bahkan hampir hilang sama sekali. Sekarang, banyak kalangan muda yang banyak sekali dengan gampang dan terang-terangan menyatakan perasaannya baik itu laki-laki maupun perempuan dengan dibumbui gombalan-gombalan yang murahan. Dengan seenak lidah dan perutnya, mudah sekali kata-kata bujuk rayu, gombal, janji-janji yang muluk-muluk dan palsu terlontar dengan derasnya.
"Malu adalah sebagian dari iman", "Bila kau tak punya malu maka lakukanlah sekehendak hatimu". Begitulah 2 buah terjemahan hadits dari Rasulullah tentang sifat malu (mohon maaf bila terjadi kesalahan penerjemahan). Rasulullah sendiri punya sifat malu, dan malunya sendiri melebihi gadis yang sedang dalam pingitan. Lalu bagaimana dengan kita, kalangan remaja? Bukankah yang berhak menjadi idola kita kaum muslimin adalah Rasulullah SAW. Padahal kan  yang namanya idola, pastinya diteladani dan diamalkan segala macam sifat, perkataan, dan perbuatannya. Walaupun tak semuanya, setidaknya mari kita coba untuk meniru apa saja dari diri Rasulullah yang bisa kita tiru. Terutama sekali dalam hal ini sifat malu. Malu disini dalam artian khusunya adalah malu untuk berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Lalu mengapa kita malah dengan sengaja, tanpa berpikir panjang dan tanpa ada rasa penyesalan, kita mudah melontarkan kata-kata tersebut dengan tanpa adanya perisai malu? 



sumber : wafa-kayyisah.blogspot.com , http://biomastory.blogspot.com/2011/12/membongkar-rahasia-ikhwan-dan-akhwat.html
NB : Syukron katsir kepada Blogger kedua blog tersebut, afwan jiddan karena telah saya copy paste artikelnya. Semoga anda sekalian tak keberatan artikelnya saya copy paste.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar